" TANAH AIRKU "



Kalau aku bilang, mata kamu harus terbuka
Itu karena aku perhatian biar kamu nggak lupa


Kalau aku bilang, kamu musti mau korek telinga
Itu karena aku perhatian biar kamu punya rasa


Kalau aku bilang, bibir kamu jangan asal nganga
Itu karena aku perhatian biar kamu nggak bikin luka


Kalau aku bilang, kamu musti punya hati dan jiwa
Itu karena aku bukan cuma perhatian
tapi benarbenar sayang kamu!


Coba bayangin,
kalau dulu bapakku nggak punya rasa cinta sama kamu
lalu mempertahankan kamu, dan akhirnya nikah sama kamu
Mungkin aku dan anakanak nggak akan lahir di bumi ini


Jadi kalau ada tetangga atau orang lain
tahutahu menghina kamu seenak udelnya
Jelas aku akan berteriak mengokang senjata


: Bangsat mereka semua !




                                             (yogyakarta, agustus 2010)
                                                    :: dharmo-gandoel ::

" SEORANG IBU DARI KALKUTA "

Terpesona aku pada cahaya matamu, Ibu
Mata telaga berwarna biru
yang luasnya melebihi tepi cakrawala
menjadi tempat bermukim
bayibayi dalam tong sampah
yang telah dikebiri tanpa cinta
Menjadi tempat berlindung
anakanak kelaparan 
yang menjalani sunyi di tepi jalan


"Adalah suatu kemiskinan,
bila menentukan seorang anak harus mati
supaya engkau dapat hidup seperti keinginan"


Terpana aku pada senyum cantikmu, Ibu
Senyum ikhlas tanpa purapura
memberi daya hidup bagi tangis para gadis
sehabis diperkosa tanpa cinta
Bagi anakanak muda beringas
mencari sesuap nasi dengan menggedorgedor
laju bus dan gerbong kereta


"Lihatlah pepohonan dan bunga rumput,
mereka tumbuh dalam kedamaian
Lihatlah bintang, bulan dan matahari
mereka bergerak dalam kedamaian
Kita membutuhkan kedamaian
agar dapat menyentuh jiwa"


Aku ingin belajar pada hatimu, Ibu
Hati sederhana bergelimang cinta
sahabat kaum miskin dari yang termiskin
Miskin karena perut tak terisi makanan
Miskin karena tak memiliki cinta
Miskin karena dijual kemiskinannya


"Engkau tak perlu ke Kalkuta
untuk melayani orang miskin
Kamu dapat berbuat dimana saja,
dalam keluarga dan lingkungan terdekat
yang membutuhkan cinta"


Seperti katamu Ibu, bahwa hidup adalah hidup
Maka aku akan berjuang untuk hidup




                      (yogyakarta, 26 agustus  2010)
                                 :: dharmo-gandoel ::













" NYANYIAN KECIL HUJAN "

                                             oleh:  Meilan Noorika 
                                                                       &
                                                        dharmo-gandoel








































Dari balik daun pintu
kudengar nyanyian kecil hujan
memanggil dalam sunyi malam
Angin menjatuhkan butiran embun
diatas permukaan ilalang
yang telah terlelap dan menepi
Dimanakah engkau wanitaku?


"Kekasih,
aku senantiasa didekatmu
Berderak rasa melaram jiwa
Hujanku rinai rinai lembayung rindu"


Saat aku beranjak membuka pintu
menghampiri nyanyian kecil hujan itu
Hatiku selalu menjumpai malam
dalam dinding kosong tanpa dirimu
Dimanakah engkau wanitaku?


"Kekasih,
aku ada dan selalu selalu ada
Aku tak pernah berlalu darimu
Lihatlah pada hatimu
Hujanku rinai rinai  lembayung rindu"


Dan 
kunikmati nyanyian kecil hujan
menjadi  hasrat cinta teramat dalam
Tanpa pernah bertanya kembali
dimana wanitaku itu




(yogyakarta-singapore, 26 agustus 2010)  

" SEPI "



Engkau yang menjelma sebuah bayang
tatkala hanya seorang diri
aku menatap ujung senja yang diam
Kutemukan sepi dalam hati
tersayat sebilah belati teramat tajam


Sepi membuat hatiku terapung di atas gelombang
tatkala perahu impian milik kita
tibatiba karam oleh batu karang di tengah lautan
Engkau benarbenar menjadi sebuah bayang
menghadirkan sepi teramat dalam


Kini pada selembar kertas kutulis sepi
menjadi rangkaian katakata  sebuah puisi
menemani perjalanan cinta yang sendiri
Dan mengantarkan perasaan hampa
kepada rindu yang terasa larut


                          
                             (yogyakarta, agustus 2010)
                                   :: dharmo-gandoel ::

" DALAM LUBUK HATI DAN DASAR JIWA "

                                    kepada: Pramoedini


Andai dapat kutahan laju angin
agar daudaun tak gugur ke tanah
dan dahandahan tak merasa sendiri
ketika melewati pergantian musim
Jauh didalam lubuk hati
tak mampu kuhentikan senyummu
menari dalam sayapsayap rindu


Ketika laju jarum jam di dinding
tak dapat kuputar mengembalikan waktu
yang merubah penanggalan menjadi kenangan
Meskipun ragaku akhirnya bukan milikmu
saat kenyataan yang datang menyapa
tak pernah sama dengan segala harapan kita

Andai dapat kuhentikan laju badai
yang kerap menghadang perjalanan awan
ketika angkasa melewati perubahan cuaca
Jauh didalam dasar jiwa
tak akan pernah terhapus namamu
yang telah memberi daya dalam hidupku


                 
                       (Yogyakarta, Agustus 2010)
                            :: Dharmo-gandoel::









" HAMBA INGIN JADI MANUSIA "



Tuhan,
jauhkan jasad hamba dari cinta dunia
yang menginginkan kenikmatan materi
Materi senantiasa mendominasi hati
pada kesenangan perut,
pada kelezatan air mani
Perut dan air mani mengajarkan hidup
memahami nafsu seperti seekor anjing
yang tak pernah memiliki rasa malu


Hamba ingin menjadi manusia 
bukan binatang


Tuhan,
dekatkan ruh hamba mencintai surga
yang telah diajarkan Rasul dalam agama
Agama menjadikan iman sebagai imam
saat kaki menapaki jalan kehidupan
Kehidupan tak lepas dari segala keinginan
yang terkadang melahirkan kemaksiatan
saat hamba tak lagi mengenal-Mu


Hamba ingin menjadi manusia
yang berjiwa




                         (yogyakarta, agustus 2010)
                                :: dharmo-gandoel ::

" PEKIK MERDEKA KITA "



"Kita harus merdeka !"


Enam puluh lima tahun yang lampau
air mata kita jatuh dalam bahagia
saat pekik merdeka berkumandang
di surat kabar, stasiun radio dan siaran tv
Karena kita dapatkan kembali
hak hidup yang kocarkacir
dalam beban hidup yang moratmarit
Karena kita dapat mengusir
imperialisme dan kapitalisme
yang menghisap habis sari pati alam
serta seluruh energi tanah air
Karena kita boleh lantang bernyanyi
di atas podium dunia
: Indonesia tanah yang mulia
   Tanah kita yang kaya
   Disanalah kita berada
   Untuk selamalamanya


"Kita sudah merdeka !"


Hari ini tanggal tujuh belas Agustus
kita temukan kata merdeka
menjadi slogan manis pinggir jalan
berhias lampu warnawarni perayaan
Dan kita saksikan
saudarasaudara kita para petani, nelayan,
kaum buruh dan orangorang kecil
merasakan berat menjalani hak hidupnya
bahkan dijadikan kasta terendah
dihadapan hukum buatan kita sendiri
Hidup jadi moratmarit ditengah gaya hidup
para pejabat negara yang polahnya
sok elite dan penuh kuasa


Sedang tangantangan perkasa 
neoimperialisme dan neokapitalisme
menjadi ketergantungan hati pengelola negara
Kita tak lagi diajari mandiri apalagi berdikari
Lebih suka gali lubang tambah hutang
Dari hari ke hari,
segala sari pati alam milik kita terkuras
dan digadaikan para pembuat kebijakan
yang hatinya lembek dan bermental jongos
Bahkan harga diri dan martabat kita
tak lagi di pandang mata oleh negeri tetangga


Hari ini tanggal tujuh belas Agustus
relung hati kita rindu pekik merdeka
kembali menggetarkan rasa cinta sejati
kepada tanah lahir kita
Impian tentang negeri yang maju,
adil, makmur, bermartabat dan berdaulat
menjadi bau mulut yang tersimpan
diantara celah bintang angkasa


"Sudah merdekakah kita ?"




                         (yogyakarta, 17 Agustus 2010)
                                  :: dharmo-gandoel ::

" TERIMA KASIH TUHAN "





Terima kasih ya Tuhan...


Karena Engkau masih ijinkan kalbuku
menikmati sejuk fajar Ramadhan
setelah imsak dan kumandang adzan subuh
berlalu tanpa bunyi dar der dor petasan


Karena Engkau masih memberikan jasadku
kekuatan dalam rasa haus dan lapar
saat berkeringat di bawah panas matahari
yang jatuh menghunjam tubuh bumi


Karena Engkau berkenan menyirami hatiku
lewat segelas teh manis di sebuah langgar
setelah beduk maghrib mengakhiri puasa
dan suara anakanak muda bertadarus 
terlantun amat indah di telinga
setelah shalat tarawih bersamasama
Akhirnya kurebahkan dua kelopak mata
dalam mensyukuri segala karunia


...terima kasih ya Tuhan




                             (yogyakarta, agustus 2010)
                                    :: dharmo-gandoel ::

" CAHAYA MEMULIAKAN MANUSIA "

Cahaya bulan Ramadhan,
cahaya memuliakan orangorang kaya
yang berkenan menyisihkan harta
kepada orangorang papa
Betapa indah Tuhan mengajar cinta
pada tangan manusia untuk bisa berbagi
dalam lezatnya sepotong roti
yang terhidang di meja peradaban dunia


Cahaya bulan Ramadhan,
cahaya memuliakan orangorang papa
untuk dapat menikmati kebahagiaan
dari harta milik orangorang kaya
Terasa adil Tuhan mengajar cinta
pada hati manusia agar memiliki ikhlas
saat kaki melangkah di sebuah jalan
yang selalu menjadi rahasia alam raya


Cahaya bulan Ramadhan,
cahaya memuliakan orangorang berilmu
yang mau mengartikan isi buku
kepada orangorang dungu
Betapa Tuhan menyempurnakan buku
yang memuat segala keutamaan ilmu
dalam sebuah kitab teramat mulia
Al Qur'an bagi umat manusia


Cahaya bulan Ramadhan,
cahaya memuliakan orangorang dungu
yang belajar kepada orangorang berilmu
Terasa benar Tuhan menempatkan manusia
sebagai makhluk paling istimewa
dari seluruh makhluk ciptaanNya



                          (yogyakarta, agustus 2010)
                                :: dharmo-gandoel ::







" CUACA SEMI DI BULAN JULI (2) "































                                 kepada: Sari


ketika cuaca semi jatuh di bulan Juli
selalu kutemukan jejakjejak rindu
dari bisik angin yang menghampiri hati
ketika kaki menyisir padat jalan raya
dan kelopak pagi memancarkan nyala merah
sepanjang Pondok Gede dan timur Jakarta


"Aku tak ingin menjadi sekuntum mawar,
aku ingin menjadi melati di perjalanan waktu"


awanawan kecil yang bergerak perlahan
tibatiba menyapaku dengan baris puisi
yang dahulu selalu aku tulis di buku saku
dan dengan malumalu engkau tersenyum
dengan bola mata indah seperti embun
menghalau risau hingga menembus jantung
kini tersimpan di dinding penanggalan
yang merubah cuaca menjadi senja


"Aku tak ingin menjadi sekuntum mawar,
aku ingin menjadi melati di perjalanan waktu"


Ketika cuaca semi jatuh di bulan Juli
engkau yang lahir dari rahim bunda
telah mengajarkan arti sebuah cinta
memijar di jarijari hati untuk kali pertama
walau akhirnya musim tak pernah memenuhi
segala keinginan bahkan harapan kita




                         (jakarta-yogyakarta, Juli 2010)


                                :: dharmo-gandoel ::



MBEKUR SUARA TEKUKUR

Mbekur suara tekukur diantara dahan jambu
yang terdengar sebelum langit Sya'ban berlalu
tibatiba menghadirkan lagi rindu hatiku
pada wangi apem, gurih kolak pisang,
serta manis beras ketan buatan Simbok
yang setelah matang dari tungku kayu
diantar ke para tetangga lalu disantap bersama
Dari ceritera Simbok,
dahulu kala Kanjeng Sunan Kalijaga mengajarkan
sepiring apem menjadi rasa maaf tanpa harus bicara
dengan harapan kekal dalam semangkuk kolak
atas segala kesalahan hidup sekeras beras ketan

Mbekur suara tekukur diantara dahan jambu
yang terdengar sebelum langit  Sya'ban berlalu
senantiasa mengajak langkah kakiku
untuk kembali mengunjungi makam Simbok
di atas bukit kecil dengan sebuah pohon kemboja
serta deretan bunga rumput sekelilingnya
Dari pesan Simbok,
dahulu kala Kanjeng Sunan Kalijaga berhikmah
ketika berkunjung ke makam akan tersingkap
tabir cahaya rembulan di gelap liang kesunyian
bersama jatuhnya ikhlas lantunan doa

Mbekur suara tekukur diantara dahan jambu
yang terdengar sebelum langit Sya'ban berlalu
akhirnya dari waktu ke waktu menjadi ceritera
dan pesan Simbok untuk hidupku
Sedang kawankawanku di sebuah sudut mall
menikmati Kentucky, Hamburger dan Pizza 
dengan segelas minuman bersoda
sambil cuek menyaksikan naiknya harga beras, 
harga minyak goreng dan harga sebutir telur
Dan ledakan beruntun tabung elpiji semakin marak
menggantikan bising mercon atau kembang api
yang sudah dilarang dalam menyambut Puasa




                                  (yogyakarta, agustus 2010)
                                       
                                        :: dharmo-gandoel ::











 
Template by Asker Akbar | Powered by Blogger and Rahatewing |

Copyright © 2011 Gallery Sajak Si Kecil - "Dharmo Gandoel" |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.