Selasa, 17 Agustus 2010
" PEKIK MERDEKA KITA "
"Kita harus merdeka !"
Enam puluh lima tahun yang lampau
air mata kita jatuh dalam bahagia
saat pekik merdeka berkumandang
di surat kabar, stasiun radio dan siaran tv
Karena kita dapatkan kembali
hak hidup yang kocarkacir
dalam beban hidup yang moratmarit
Karena kita dapat mengusir
imperialisme dan kapitalisme
yang menghisap habis sari pati alam
serta seluruh energi tanah air
Karena kita boleh lantang bernyanyi
di atas podium dunia
: Indonesia tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah kita berada
Untuk selamalamanya
"Kita sudah merdeka !"
Hari ini tanggal tujuh belas Agustus
kita temukan kata merdeka
menjadi slogan manis pinggir jalan
berhias lampu warnawarni perayaan
Dan kita saksikan
saudarasaudara kita para petani, nelayan,
kaum buruh dan orangorang kecil
merasakan berat menjalani hak hidupnya
bahkan dijadikan kasta terendah
dihadapan hukum buatan kita sendiri
Hidup jadi moratmarit ditengah gaya hidup
para pejabat negara yang polahnya
sok elite dan penuh kuasa
Sedang tangantangan perkasa
neoimperialisme dan neokapitalisme
menjadi ketergantungan hati pengelola negara
Kita tak lagi diajari mandiri apalagi berdikari
Lebih suka gali lubang tambah hutang
Dari hari ke hari,
segala sari pati alam milik kita terkuras
dan digadaikan para pembuat kebijakan
yang hatinya lembek dan bermental jongos
Bahkan harga diri dan martabat kita
tak lagi di pandang mata oleh negeri tetangga
Hari ini tanggal tujuh belas Agustus
relung hati kita rindu pekik merdeka
kembali menggetarkan rasa cinta sejati
kepada tanah lahir kita
Impian tentang negeri yang maju,
adil, makmur, bermartabat dan berdaulat
menjadi bau mulut yang tersimpan
diantara celah bintang angkasa
"Sudah merdekakah kita ?"
(yogyakarta, 17 Agustus 2010)
:: dharmo-gandoel ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar