Terpesona aku pada cahaya matamu, Ibu
Mata telaga berwarna biru
yang luasnya melebihi tepi cakrawala
menjadi tempat bermukim
bayibayi dalam tong sampah
yang telah dikebiri tanpa cinta
Menjadi tempat berlindung
anakanak kelaparan
yang menjalani sunyi di tepi jalan
"Adalah suatu kemiskinan,
bila menentukan seorang anak harus mati
supaya engkau dapat hidup seperti keinginan"
Terpana aku pada senyum cantikmu, Ibu
Senyum ikhlas tanpa purapura
memberi daya hidup bagi tangis para gadis
sehabis diperkosa tanpa cinta
Bagi anakanak muda beringas
mencari sesuap nasi dengan menggedorgedor
laju bus dan gerbong kereta
"Lihatlah pepohonan dan bunga rumput,
mereka tumbuh dalam kedamaian
Lihatlah bintang, bulan dan matahari
mereka bergerak dalam kedamaian
Kita membutuhkan kedamaian
agar dapat menyentuh jiwa"
Aku ingin belajar pada hatimu, Ibu
Hati sederhana bergelimang cinta
sahabat kaum miskin dari yang termiskin
Miskin karena perut tak terisi makanan
Miskin karena tak memiliki cinta
Miskin karena dijual kemiskinannya
"Engkau tak perlu ke Kalkuta
untuk melayani orang miskin
Kamu dapat berbuat dimana saja,
dalam keluarga dan lingkungan terdekat
yang membutuhkan cinta"
Seperti katamu Ibu, bahwa hidup adalah hidup
Maka aku akan berjuang untuk hidup
(yogyakarta, 26 agustus 2010)
:: dharmo-gandoel ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar