Sabtu, 18 September 2010
" DARI ATAS JEMBATAN TOL JAGORAWI "
Memandangmu dari atas jembatan tol jagorawi
Karbon monoksida serta nitrogen oksida
dari knalpot sembilan koma enam juta kendaraan
berduyunduyun menghampiri kerongkongan
masuk ke hati dan nongkrong di rahim ibu kota
Lalu kujumpai janinjanin bayi tanpa berat normal
lahir dengan kondisi rusak isi otaknya
Karena kebohongan dan ketidakjujuran dipertahankan
untuk menertawakan apa yang disebut kebenaran
Memandangmu dari atas jembatan tol jagorawi
Cerobong pabrik dan gedung pencakar langit
menghamburkan sulfur dioksida serta asap jelaga
merata ke seluruh angkasa ibu kota
Sehingga penyakit asma jiwa menjangkit kemanamana
ketika orang yang diperkosa atau pun kelaparan
dianggap sebagai budaya kelaziman jaman
Sehingga kita bisa melihat orang bersiul sambil tertawa
ketika ada tetangga terkena sakit jiwa
akibat tergusur dari pekerjaan juga rumahnya
Memandangmu dari atas jembatan tol jagorawi
Karbon dioksida yang tanpa warna dan tak berasa
telah menghadirkan efek rumah kaca
yang membuat lubang menganga pada budi nurani
Lalu ketika ada sekelompok orang diberondong peluru
atau ada penjahat dipujapuja sedang orang yang baik
diejek agar hidupnya lekas mati dalam putus asa
Agama tak lagi menjadi aturan untuk manusia
karena manusia menjadi dajjal yang mengatur agama
(kp. makasar-jakarta, september 2010)
:: dharmo-gandoel ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar