Jumat, 17 Desember 2010
" RINDU DAN AIR MATA "
lewat risik angin
diantara celah daun jendela
wajahmu hadir
ketika detak jarum jam
menertawakan kesunyian
di atas ranjang
kasih,
rindu telah menikam jantungku !
sepasang lampion warna merah
perlahan berayun di sudut rumah
setelah hujan kecil
menyapa sebuah tikungan jalan
tanpa desah suara
mengabarkan semburat hitam
terbungkusnya tirai malam
kasih,
air mata telah menyiksa hatiku !
kepada dinding kamar
aku akhirnya berseru,
seberapa lama jantungku mati
tak bernafas,
seberapa jauh hatimu berpaling
meninggalkanku,
rindu telah menjadi senandung
perjalanan hidupku
dan hidupmu
(dinding fb, 17 desember 2010)
karya dwipa, soekatjha widjatmanta,
nisa farhanah, puj astuti,
dharmo-gandoel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar