Hey !
Jangan kau buka daun jendela
bila tak terpasang teralis besi
atau memiliki sebuah kunci
Angin kencang empat penjuru bumi
saat pagipagi dengan leluasa
telah mengalirkan kebebasan
memasuki setiap sudut rumah kita
Saat terlupa menutup daun jendela
berapa banyak segala kebebasan
terhirup menyesakkan rongga dada
Bayangkan !
Mata anakanak kecil usia dini
yang teramat penasaran
Menatap kakakkakak mereka
bersenggama tanpa selembar busana
tak lagi di kamar pengantin
tapi di ruang tamu terbuka
Angin itu telah kebablasan
memasuki kebebasan hati kita
meninggalkan norma dan budaya
Jangan !
Jangan salahkan ayah dan ibu
yang menangis tersedusedu
Setelah daun jendela bebas terbuka
padahal kita tak pernah ada niat
memasang teralis dan kunci padanya
Maka: lihatlah betapa agama terkubur
bersama jasad kakek buyut kita
yang dulu telah bersusah payah
membuat daun jendela rumah kita
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar