Senin, 04 Oktober 2010
" BIDADARI KECIL "
kepada: Shofa Nur Aisyah
Memandang wajahmu di pagi hari
Aku dan ibumu mendapatkan warna pelangi
membangunkan kelopak mata kami
Untuk segera menimba air di sumur
Dan bergegas menanam bibit pari di ladang
"Nduk,
kamu adalah bidadari kecil
yang setahun lalu abang merengil
Kini telah menjadi cantik
Setia menemani perjuangan harihari kami"
Memandang tawamu di siang hari
Ketika kamu dan ibumu datang
menenteng rantang nasi-tempe-sayur gori
Sehabis keringat membasahi baju
dan cangkul merobek permukaan bumi
Terasa nikmat menetes dari atas langit
sebagai nafas hidup tiada henti
"Nduk,
kamu adalah bidadari kecil
yang senantiasa menjadi kebahagian hati
Apabila sudah besar,
semoga mampu menyayangi
bangsa dan agama seluas cakrawala
Apabila sudah besar,
semoga menjadi orang pintar
yang tidak sok kemintar"
Memandang dirimu selepas senja
yang dengan perlahan mendekap malam
Ketika piringku dan ibumu hanya terisi
segenggam nasi dan sesendok garam
Memilikimu adalah berjuta harapan
yang membuat hidup terasa lebih panjang
"Ya Allah,
Gusti Pangeran yang Maha Mengerti
Berikanlah sehat dan panjang usia
Berikanlah pula hidayah dan rizki
Agar kami dapat menjalani hidup
hingga tetap bisa menyapa pagi setiap hari..."
(jakarta-yogyakarta, akhir september 2010)
awi bin tasripin
&
:: dharmo-gandoel ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar