Jumat, 25 Februari 2011

" BERANGKAT NGAJI "

Simbok mengantarku berangkat ngaji
ke langgar desa tiap senja hari
Saat itu aku sudah mulai bisa membaca
aksara latin tanpa harus mengeja
Menyelesaikan hitungan penjumlahan
serta pengulangan sepulang sekolah

"Nak, 
kamu harus punya kesadaran sendiri
bahwa Tuhan benarbenar menciptakan"

Simbok memintaku tetap berangkat ngaji
ke langgar desa tiap senja hari
Padahal saat itu aku sedang belajar
bermacammacam ilmu pengetahuan
Baik ilmu pasti atau ilmu bumi di sekolah


"Nak,
dengan memahami ilmu Tuhan
pandangan matamu akan mampu memilah
mana kebenaran, mana kepalsuan"


Simbok selalu tampak berkacakaca
selesai mendengar aku ngaji sendiri
menjelang malam hari di rumah
Saat itu aku telah beranjak dewasa
Berjalan menantang gelombang samudra
Berhasrat menyibak rahasia angkasa
Mencari makna sebuah cahaya


"Nak, 
kamu hanya berbekal budi nurani
ketika telah sampai pada sebuah tepi"


Simbok telah tiada 
Memandang anakku kini berangkat ngaji
ke masjid ujung perumahan senja hari
Akhirnya kutemukan,
kenapa dahulu Simbok teramat sangat
memintaku tak berhenti ngaji
Walau Simbok sendiri tak bisa ngaji




                         (yogyakarta, februari 2011)
                               :: dharmo-gandoel :: 




1 komentar: