" SEPUCUK SURAT BUAT BUNDA "



Sepucuk surat terkirim senja
dalam langit lembayung tua
dari pinggir kota yang gila


     "Bunda, 
      ketika rinduku menggantung
      tanpa sebaris kata
      Aku simpan senyummu
      pada gerimis yang tak bersuara"


Senja yang diam, senja yang batu
Air mataku tak pernah mengadu
Dulu saat kau pamit berlalu
mengembara dari halaman rumah
bapakmu
Kedua tanganku tak habishabis
menengadah tanpa malumalu


     "Bunda,
      ketika terik matahari sepenggalahan
      menariknarik otot tengkukku
      Aku baru menyadari nikmatnya
      menghisap susu dari putingmu"


Anakku lanang, anak petualang
seekor rajawali abuabu diangkasa
tak pernah menyanyi pilu
Dan pada sebuah kursi kayu
aku kan selalu menunggu
diantara pokokpokok bambu
dan perigi waktu


     "Bunda,
      ketika nafasku menjadi satusatu
      dalam sebatang sigaret kretek 
      yang menghisap nyawaku
      Tanpa menghitung tiga purnama
      aku kan kembali padamu"



(yogyakarta, maret 2010)

0 komentar:

 
Template by Asker Akbar | Powered by Blogger and Rahatewing |

Copyright © 2011 Gallery Sajak Si Kecil - "Dharmo Gandoel" |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.