" KEPADA ANAKKU "

Nak,
jangan kamu menangis hari masih pagi
ketika nasibmu hanya ditentukan
dalam tiga hari ujian nasional
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
cuma lupa untuk ikhlas menjadikan pendidikan
sebagai investasi peradaban dan kebudayaan
demi masa depanmu nanti
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
terlalu sibuk mengais peluang menjadi penguasa
dan mumet melipatgandakan keuntungan
diantara wabah kanker pungli dan kolusi


     Nak,
     jangan kamu menimpuk dengan batu
     di kepala bapak dan ibu guru
     Kerna dalam tiga hari ujian nasional
     mereka bukanlah sebagai pengajar
     tapi hanya sekedar dijadikan administrator
     pendidikan temanteman bapak itu
     Kerna mereka selalu memiliki cinta
     agar kamu mengerti makna
     mana yang buruk, mana yang mulia


Nak,
bapak juga memohon beribu maaf kepadamu
Kerna saat ini pendidikan telah menjadi 
sebuah barang komoditi
maka bapak harus permisif dalam 
mengasuhmu
untuk mencari dan mengumpulkan rupiah
sebanyakbanyaknya


     Dan Nak,
     mari kita nyalakan 
     cahya kunangkunang di hati kita
     dan cahya bintangbintang di angkasa
     sambil bergumam


     : ...Indonesia sejak dulu kala 
          selalu di pujapuji bangsa






(yogyakarta, april 2010)


:: dharmo-gandoel ::























" SEEKOR BANGSAT BERJUMPA TUYUL "

(Dalam    Kamus   bahasa   Indonesia,
bangsat adalah sebutan untuk hewan
kutu  busuk  yaitu   serangga   berbau
busuk,  tidak  bersayap  &  penghisap
darah.
Sedang tuyul  adalah  makhluk  halus
yang berbentuk anakanak.)


Dalam langit menggigil ngilu
masuklah angin sepoisepoi
saat senja berwarna abuabu
Di atas lincak bambu
sambil mengeja huruf satusatu
halaman muka koran kemarin
Seekor bangsat kedatangan kawan
tuyul berkepala gundul
bercelana dalam, bertelanjang dada


"We alah, Sat
foto bangsa manusia di koran itu
kan bekas majikanku !"


"Oooo........."


"Sedari dulu sudah aku beritahu
kalau melipatgandakan uang
diamdiam lewat jasa dunia halus saja
tak usah diumumkan pada tetangga
atau pada sanak saudara
apalagi rekening bunga bank
Memang dasar manusia itu serakah
hatinya yang belum, kepingin sudah
ketika sudah terpenuhi segala
masih juga minta tambah"


"Oooo........."


Gerimis yang jatuh satusatu
di atas tanah dan batu
menjadi irama malam 
dalam gesekkan daun jambu
samping lincak bambu
Menemani obrolan bangsat dan tuyul


"Padahal Sat,
waktu masih jadi majikanku
Setiap malam setia aku mencuri uang
yang katanya buat biaya sogok
masuk pegawai negara
kan dihari tua ada sangu pensiunnya
Lha,
dasar manusia itu tidak kerasan
selalu kurang maunya berlebihan
Sehabis jadi pegawai negara
malah membuat 
suatu persekutuan bersama
Kong kali kong mengakali negara"


"Kamu ceritanya protes nih,  Yul ?"


"Kami bangsa tuyul itu sudah didaulat
cuma menjalankan perintah majikan
asal sang majikan cocok dengan syarat
yang diajukan dunia tuyl
Jadi tak perlu ada protes apalagi
demonstrasi
Lha, tidak ada gunanya Sat"


Tibatiba gemuruh halilintar
iseng menganggu suasana langit
yang sedari tadi cuma menurunkan
gerimis
Alam yang sedang pancaroba
menjadikan ciut nyali manusia
yang menutup pintupintu
dan jendela rumah mereka sedari senja


"Syaratnya apa sih Yul ?"


"Sederhana saja kok
Tuyul itu musuhnya Tuhan
Jadi sang majikan ya tidak boleh
sekalisekali menyapa Tuhan !"


"Jadi majikan kamu
yang masuk halaman muka koran
kemarin itu
yang sekarang sedang di bui
kamu tinggalkan garagara dia
menyapa Tuhannya kembali ?"


"Bangsat... bangsat...
Sudah aku ajarkan padanya
menyimpan api dalam hati saja
tanpa menghanguskan badan
tapi diamdiam bibirnya
komatkamit menyebut nama Tuhan
di depan relasi dan rekanrekan jawatan
Majikanku itu rasa kurangnya
tak berpenghabisan
apalagi kepada dunia
tak pernah merasa kenyang
Pamer puji sanjungan
Ya sudah aku tinggalkan"


"Oooo........."


Akhirnya hujan lebat benarbenar turun
Pelanpelan tanah menjadi becek
Seekor bangsat akhirnya masuk  ke dalam
poripori lincak bambu


"Ya sudah, ya Sat
aku pamit dulu mau menjalankan tugas
dari majikanku
bangsa manusia yang baru
yang sedang belajar menjadi pintar
menggandakan uang diamdiam
tanpa dipublikasikan
Mumpung hujan,
mumpung rumahrumah terlelap
Jadi mudah aku mengambil uang mereka"


Ya sudah, hatihati di jalan ya Yul
Semoga kamu senantiasa selamat
dalam menjalankan misi
sampai akhir jaman nanti..."


Udara semakin dingin
menusuknusuk permukaan kulit
Tak ada suara, tak ada percakapan
Malam menjadi lengang meremang






(yogyakarta, april 2010)
 
Template by Asker Akbar | Powered by Blogger and Rahatewing |

Copyright © 2011 Gallery Sajak Si Kecil - "Dharmo Gandoel" |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.