" SUATU HARI DI KOJA, JAKARTA UTARA "

sepiring nasi yang kau sodorkan
di lantai
dengan ujung kaki kepada anakmu
tengah hari tadi
tibatiba menyulut darah mudanya
yang berlari keluar rumah
sambil membawa korek api
dan mengacungacungkan parang
diatas kepala

"Bapak gila wibawa, anak hilang kembara
Mati cinta matilah tali keluarga !!!"

Merahnya nyala api ban bekas
di samping tergulingnya mobil tangsi
dari waktu yang mewaktu
senantiasa berulangulang begitu
Kerna anak telah kau ajarkan
tak perlu makan bersama
di meja makan dengan perbincangan

"Bapak kencing berdiri, anak kencing berlari
Mati hati matilah tali keluarga !!!"

tanpa kau sadari
istrimu diamdiam malu di balik pintu
kerna para tetangga
ikhlas mengosongi piringnya
dari sebutir nasi
untuk mengongkosi hidup keluargamu
sambil berkata:

"Sialan,
kamu benarbenar suami tak berguna !!!"



(yogyakarta, 14 april 2010)

:: dharmo-gandoel ::








































3 komentar:

yuniwijayanto mengatakan...

hangus...hapus sudah...mata hati tak lagi bisa mlihat kebenaran,kesantunan,ksihsyang dan toleransi...

Carpenter mengatakan...

De Vide at Impera

Carpenter mengatakan...

De Vide at Impera

 
Template by Asker Akbar | Powered by Blogger and Rahatewing |

Copyright © 2011 Gallery Sajak Si Kecil - "Dharmo Gandoel" |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.