" CUACA SEMI DI BULAN JULI (1) "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Senin, 26 Juli 2010
/
Comments: (0)
kepada: Meilan Noorika
ketika cuaca semi jatuh di bulan Juli
terbukalah kelopak melati diantara bunga rumput
mengabarkan tentang wanita dengan senyum kecil
yang dulu lahir pada sebuah laju kapal
di laut seluas enam ratus lima puluh kilo
antara daratan Australia dan lebat hutan Papua
"Mama,
betapa senyum kecil milik putrimu itu
senantiasa menyimpan kemilau sebutir mutiara
dalam jejak samudera para nelayan Arafuru
yang menebar jala saat tuna, cakalang serta tenggiri
bersembunyi diantara lokan dan terumbu karang"
ketika sayap kupukupu di bulan Juli
meninggalkan serbuk sari di atas kepala putik
menjeritlah kelopak melati menjadi rekah
seperti sayap warna kehidupan
yang senantiasa bergerak di ruas cakrawala
"Mama,
putrimu itu semakin cantik memahami warna
sejak meninggalkan dinginnya udara Bandung,
tepi selatan kota Yogyakarta,
hingga Bali pulaunya para dewata
dan kini melabuhkan hati di sisi sebuah Pagoda
sambil menulis deretan sajak cinta
tanpa meninggalkan tutur kata dan budi bahasa
yang telah diajarkan seorang pelaut sejati,
almarhum Ayahanda tercinta"
ketika cuaca semi jatuh di bulan Juli
sayap kupukupu menebar wangi kelopak melati
menjadi kecupan ubunubun rindu
(yogyakarta, Juli 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" TIMUR ADALAH TATA KRAMA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Minggu, 18 Juli 2010
/
Comments: (1)
Timur adalah warna emas cahaya matahari
yang secara suka rela menampakkan diri
tatkala pagi menyapa kelopak mata kita
Timur adalah kaidah dimana sopan santun
menjadi aturan dalam segala tindak perbuatan
yang berabadabad diwariskan para leluhur
Saat lidah mengucapkan kata
janganlah suka berbohong dan mengadaada,
janganlah sombong dan merendahkan sesama
serta janganlah pernah menyela pesan orang tua
Saat lidah mengunyah makanan
janganlah sambil berbicara dan terbuka,
janganlah terdengar suara gaduh
sendok dan garpu di meja
serta janganlah mulut terisi penuh makanan
Timur adalah wangi harum hujan tropis
yang jatuh di permukaan daundaun hijau
dalam hutan sepanjang semenanjung melayu
Timur adalah konsep hidup tak tertulis
yang selalu diajarkan ibu-bapak pendidik kita
untuk memaknai pemahaman tata pergaulan
Saat tubuh memilih pakaian dikenakan
janganlah tak pantas untuk dipandang
serta janganlah merendahkan nilai diri
karena pandang mata dapat merubah nafsu
menjadi dengus liar binatang
Saat menerima suatu hadiah pemberian
janganlah dengan tangan kiri
tapi selalu pergunakan tangan kanan
Dan saat berjalan janganlah melupakan
menjaga dan memahami perasaan orang
Timur adalah segala kaidah sopan santun
dan konsep hidup tak tertulis
yang kini tak lagi menjadi daya hati
Karena kita lebih menikmati tenggelamnya
cahaya matahari di barat garis cakrawala
dan bermain salju dalam mesin cuaca bertuba
yogyakarta, juli 2010
:: dharmo-gandoel ::
yang secara suka rela menampakkan diri
tatkala pagi menyapa kelopak mata kita
Timur adalah kaidah dimana sopan santun
menjadi aturan dalam segala tindak perbuatan
yang berabadabad diwariskan para leluhur
Saat lidah mengucapkan kata
janganlah suka berbohong dan mengadaada,
janganlah sombong dan merendahkan sesama
serta janganlah pernah menyela pesan orang tua
Saat lidah mengunyah makanan
janganlah sambil berbicara dan terbuka,
janganlah terdengar suara gaduh
sendok dan garpu di meja
serta janganlah mulut terisi penuh makanan
Timur adalah wangi harum hujan tropis
yang jatuh di permukaan daundaun hijau
dalam hutan sepanjang semenanjung melayu
Timur adalah konsep hidup tak tertulis
yang selalu diajarkan ibu-bapak pendidik kita
untuk memaknai pemahaman tata pergaulan
Saat tubuh memilih pakaian dikenakan
janganlah tak pantas untuk dipandang
serta janganlah merendahkan nilai diri
karena pandang mata dapat merubah nafsu
menjadi dengus liar binatang
Saat menerima suatu hadiah pemberian
janganlah dengan tangan kiri
tapi selalu pergunakan tangan kanan
Dan saat berjalan janganlah melupakan
menjaga dan memahami perasaan orang
Timur adalah segala kaidah sopan santun
dan konsep hidup tak tertulis
yang kini tak lagi menjadi daya hati
Karena kita lebih menikmati tenggelamnya
cahaya matahari di barat garis cakrawala
dan bermain salju dalam mesin cuaca bertuba
yogyakarta, juli 2010
:: dharmo-gandoel ::
" SAJAK PERKAWINAN "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Sabtu, 03 Juli 2010
/
Comments: (0)
Perkawinan adalah bukti bahwa kita
tak lagi hanya saling memandang,
hanya saling memuji
dan hanya saling merindu
Hanya itukah sebenarnya?
Ketika pintu rumah kita terbuka
karena matahari dari timur tiba
Maka kita temukan sebentuk jalan
yang bercabang dan bergelombang
harus kita lewati dalam satu tujuan
dengan mendengar banyak suara
juga menatap beribu warna angkasa
terkadang tak berpihak pada kita
Perkawinan adalah bukti bahwa kita
boleh saling meraba, saling mencium
dan saling membuktikan rasa cinta
Hanya itukah sebenarnya?
Ketika kepodang kembali ke sarang
karena senja mendekati purnama
Maka dapat kita dengar dencit ranjang
bukan sekedar keinginan birahi semata
Tapi kita telah menentukan satu pilihan
pada siapa kita akan tetap bersama
saat kelopak mata tertutup akhirnya
(yogyakarta, juli 2010)
:: dharmo-gandoel ::
tak lagi hanya saling memandang,
hanya saling memuji
dan hanya saling merindu
Hanya itukah sebenarnya?
Ketika pintu rumah kita terbuka
karena matahari dari timur tiba
Maka kita temukan sebentuk jalan
yang bercabang dan bergelombang
harus kita lewati dalam satu tujuan
dengan mendengar banyak suara
juga menatap beribu warna angkasa
terkadang tak berpihak pada kita
Perkawinan adalah bukti bahwa kita
boleh saling meraba, saling mencium
dan saling membuktikan rasa cinta
Hanya itukah sebenarnya?
Ketika kepodang kembali ke sarang
karena senja mendekati purnama
Maka dapat kita dengar dencit ranjang
bukan sekedar keinginan birahi semata
Tapi kita telah menentukan satu pilihan
pada siapa kita akan tetap bersama
saat kelopak mata tertutup akhirnya
(yogyakarta, juli 2010)
:: dharmo-gandoel ::