" MANUSIA SETENGAH GILA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Jumat, 30 April 2010
/
Comments: (0)
kepada : Buya Safii Maarif
"Dimanakah manusia setengah gila itu, Buya?
Ketika lakon panggung terbukanya
kotak pandora tak kunjung usai
Sutradara, para pemain,
dan semua kru ceritera
berteriak seperti orang kesurupan
bahwa dalam mencintai bangsa
harus bisa saling mendorong badan
di tepi sebuah jurang menganga
Dan dua ratus tiga puluh lima juta mata
asyik menonton di atas tanah becek
kerna hujan belum juga reda dari cuaca
"Dimanakah manusia setengah gila itu, Buya?
Ketika lakon bapak mencambuki
anakanaknya yang mempertahankan
bangunan surau milik kakek mereka
diantara gemerlap pub dan diskotek kota
menyisakan luka berdarah di sekujur dada
Maka dua ratus tiga puluh lima juta mata
menjadi saksi bahwa mencintai bangsa
dengan kekerasan adalah manusiawi
dalam mempertahankan kekuasaan
"Dimanakah manusia setengah gila itu, Buya?
Ketika pungli telah menjadi lakon
diantara pendidikan akhlak
dan budi pekerti sekolah seharihari
Maka dua ratus tiga puluh lima juta mata
telah diajari menjadi generasi purapura
Mencintai bangsa dengan senyum
dan tampang rupawan
tanpa perduli bersatunya kejujuran hati
dengan segala ucapan
"Dimanakah manusia setengah gila itu, Buya?
Ketika seekor burung Garuda
dengan sebuah lambang samarsamar
padi dan kapas
di sebuah kaos oblong buatan Armani
menjadi lebih trendi dan masa kini
bagi beberapa mata
diantara dua ratus tiga puluh lima juta mata
Maka kemanusiaan memang tak lagi
adil dan beradab
sedangkan kezaliman menjadi lebih biadab
"Adakah di rumah sakit jiwa saja
manusia setengah gila itu ditemukan, Buya?
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" REINKARNASI KARTINI "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Rabu, 28 April 2010
/
Comments: (0)
Di dusun waktu pagipagi
Kartini menjelma seorang perempuan
yang telah mengembara ke kota
Setiap malam memberi layanan cinta
di night club dan hotelhotel pinggir kota
Tubuhnya yang molek tanpa busana
menjadi pengikat birahi kaum lakilaki
Sepotong jarik yang dulu sering dipakai
telah hanyut waktu mandi di kali
"walau gelap,
kusimpan cahya kunangkunang
sebagai harapan..."
Di desa waktu pagipagi
Kartini menjelma seorang perempuan
yang menjadi tenaga kerja di negeri orang
Setiap bulan setia meweselkan uang
untuk biaya sekolah anakanak kedepan
Sepotong kebaya yang tertinggal
di almari pakaian
tak lagi menutupi tubuhnya yang dulu
seputih kentang
Ada beberapa luka kulit biru legam
sebuah tanda babu dan majikan
"walau gelap,
kusimpan cahya kunangkunang
sebagai citacita..."
Di kota waktu pagipagi
Kartini menjelma seorang perempuan
yang berdagang bakso di pinggir jalan protokol
sambil menggendong anak balita
Setiap hari senantiasa menyetor pajak keamanan
kepada para preman
Sepasang kakinya tak pernah kenal
dengan selop priyayi
agar bisa laju berlari dalam kejarkejaran
dengan petugas tata tertib kota
"walau gelap,
kusimpan cahya kunangkunang
sebagai perjalanan..."
Sedangkan di sekolahsekolah sana
setiap tanggal dua puluh satu
Anakanak perempuan mengenakan kain jarik
berbaju kebaya dengan sepasang selop
yang telah disewa sehari sebelumnya
Berbaris merayakan hari lahirnya
seorang pejuang bagi perempuan
dalam sebuah paduan suara
: habis gelap
semoga terbit terang
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" PADA SEBUAH TAMAN KOTA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Minggu, 25 April 2010
/
Comments: (4)
kepada : Zaza Malikuzza & Risna Azelia Paramitha
rambutmu yang terjatuh
perlahan di bahu
membisik dalam matamu
saat angin mengurai senja
"Na,
setangkai mawar jambu
yang kuselipkan di jantungmu
mungkin terasa menyakitkan
Namun pada sebuah daun
aku belajar memahami makna..."
pada percakapan tanpa suara
diantara setetes air yang jatuh
dari sudut mata kecilmu
kubiarkan wajahmu rebah sesaat
dalam persimpangan hatiku
"Na,
ketika kita hanya saling menatap
langit itu tak selalu berwarna biru
kerna harapan menjadi deretan awan
yang berjalan satusatu
Dan daun yang rebah ke tanah
tanpa pernah menyapa waktu
menjadi makna tersembunyi
kata cinta dalam hidupmu..."
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" GARONG "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Selasa, 20 April 2010
/
Comments: (1)
selembar sajak cinta
malammalam buta
yang aku tulis pada dada wanita
keesokan paginya telah mencuri
sebatang hati merona
yang hari berikutnya kunikmati
ranum vagina
dalam kamar wisma pinggir kota
aku adalah Garong
sebatang linggis yang kupakai
mencongkel daun jendela
pagipagi buta
pada sebuah rumah kosong
keesokan harinya sudah dapat
terjual tv, barang berharga
dan perabot rumah tangga
sambil kunikmati sebotol anggur
di pinggir jalan raya
aku adalah Garong
berlembarlembar cek dan biro gilyet
yang aku bagibagi tengah hari bolong
sebagai tanda kasih kong kali kong
sehabis kemarin tetangga, handai taulan
dan sahabat
aku tipu, aku todong
keesokan paginya aku tebar pesona
pesiar keliling dunia
yang sampai tujuh turunan
tak akan berkurang simpanan
harta bodong
aku adalah Garong
lha,
mana yang mesti ditembak lebih dulu
dong ?
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
malammalam buta
yang aku tulis pada dada wanita
keesokan paginya telah mencuri
sebatang hati merona
yang hari berikutnya kunikmati
ranum vagina
dalam kamar wisma pinggir kota
aku adalah Garong
sebatang linggis yang kupakai
mencongkel daun jendela
pagipagi buta
pada sebuah rumah kosong
keesokan harinya sudah dapat
terjual tv, barang berharga
dan perabot rumah tangga
sambil kunikmati sebotol anggur
di pinggir jalan raya
aku adalah Garong
berlembarlembar cek dan biro gilyet
yang aku bagibagi tengah hari bolong
sebagai tanda kasih kong kali kong
sehabis kemarin tetangga, handai taulan
dan sahabat
aku tipu, aku todong
keesokan paginya aku tebar pesona
pesiar keliling dunia
yang sampai tujuh turunan
tak akan berkurang simpanan
harta bodong
aku adalah Garong
lha,
mana yang mesti ditembak lebih dulu
dong ?
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" KEPADA ANAKKU "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Minggu, 18 April 2010
/
Comments: (0)
Nak,
jangan kamu menangis hari masih pagi
ketika nasibmu hanya ditentukan
dalam tiga hari ujian nasional
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
cuma lupa untuk ikhlas menjadikan pendidikan
sebagai investasi peradaban dan kebudayaan
demi masa depanmu nanti
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
terlalu sibuk mengais peluang menjadi penguasa
dan mumet melipatgandakan keuntungan
diantara wabah kanker pungli dan kolusi
Nak,
jangan kamu menimpuk dengan batu
di kepala bapak dan ibu guru
Kerna dalam tiga hari ujian nasional
mereka bukanlah sebagai pengajar
tapi hanya sekedar dijadikan administrator
pendidikan temanteman bapak itu
Kerna mereka selalu memiliki cinta
agar kamu mengerti makna
mana yang buruk, mana yang mulia
Nak,
bapak juga memohon beribu maaf kepadamu
Kerna saat ini pendidikan telah menjadi
sebuah barang komoditi
maka bapak harus permisif dalam
mengasuhmu
untuk mencari dan mengumpulkan rupiah
sebanyakbanyaknya
Dan Nak,
mari kita nyalakan
cahya kunangkunang di hati kita
dan cahya bintangbintang di angkasa
sambil bergumam
: ...Indonesia sejak dulu kala
selalu di pujapuji bangsa
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
jangan kamu menangis hari masih pagi
ketika nasibmu hanya ditentukan
dalam tiga hari ujian nasional
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
cuma lupa untuk ikhlas menjadikan pendidikan
sebagai investasi peradaban dan kebudayaan
demi masa depanmu nanti
Kerna sebenarnya temanteman bapak itu
terlalu sibuk mengais peluang menjadi penguasa
dan mumet melipatgandakan keuntungan
diantara wabah kanker pungli dan kolusi
Nak,
jangan kamu menimpuk dengan batu
di kepala bapak dan ibu guru
Kerna dalam tiga hari ujian nasional
mereka bukanlah sebagai pengajar
tapi hanya sekedar dijadikan administrator
pendidikan temanteman bapak itu
Kerna mereka selalu memiliki cinta
agar kamu mengerti makna
mana yang buruk, mana yang mulia
Nak,
bapak juga memohon beribu maaf kepadamu
Kerna saat ini pendidikan telah menjadi
sebuah barang komoditi
maka bapak harus permisif dalam
mengasuhmu
untuk mencari dan mengumpulkan rupiah
sebanyakbanyaknya
Dan Nak,
mari kita nyalakan
cahya kunangkunang di hati kita
dan cahya bintangbintang di angkasa
sambil bergumam
: ...Indonesia sejak dulu kala
selalu di pujapuji bangsa
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" SEEKOR BANGSAT BERJUMPA TUYUL "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
/
Comments: (0)
(Dalam Kamus bahasa Indonesia,
bangsat adalah sebutan untuk hewan
kutu busuk yaitu serangga berbau
busuk, tidak bersayap & penghisap
darah.
Sedang tuyul adalah makhluk halus
yang berbentuk anakanak.)
Dalam langit menggigil ngilu
masuklah angin sepoisepoi
saat senja berwarna abuabu
Di atas lincak bambu
sambil mengeja huruf satusatu
halaman muka koran kemarin
Seekor bangsat kedatangan kawan
tuyul berkepala gundul
bercelana dalam, bertelanjang dada
"We alah, Sat
foto bangsa manusia di koran itu
kan bekas majikanku !"
"Oooo........."
"Sedari dulu sudah aku beritahu
kalau melipatgandakan uang
diamdiam lewat jasa dunia halus saja
tak usah diumumkan pada tetangga
atau pada sanak saudara
apalagi rekening bunga bank
Memang dasar manusia itu serakah
hatinya yang belum, kepingin sudah
ketika sudah terpenuhi segala
masih juga minta tambah"
"Oooo........."
Gerimis yang jatuh satusatu
di atas tanah dan batu
menjadi irama malam
dalam gesekkan daun jambu
samping lincak bambu
Menemani obrolan bangsat dan tuyul
"Padahal Sat,
waktu masih jadi majikanku
Setiap malam setia aku mencuri uang
yang katanya buat biaya sogok
masuk pegawai negara
kan dihari tua ada sangu pensiunnya
Lha,
dasar manusia itu tidak kerasan
selalu kurang maunya berlebihan
Sehabis jadi pegawai negara
malah membuat
suatu persekutuan bersama
Kong kali kong mengakali negara"
"Kamu ceritanya protes nih, Yul ?"
"Kami bangsa tuyul itu sudah didaulat
cuma menjalankan perintah majikan
asal sang majikan cocok dengan syarat
yang diajukan dunia tuyl
Jadi tak perlu ada protes apalagi
demonstrasi
Lha, tidak ada gunanya Sat"
Tibatiba gemuruh halilintar
iseng menganggu suasana langit
yang sedari tadi cuma menurunkan
gerimis
Alam yang sedang pancaroba
menjadikan ciut nyali manusia
yang menutup pintupintu
dan jendela rumah mereka sedari senja
"Syaratnya apa sih Yul ?"
"Sederhana saja kok
Tuyul itu musuhnya Tuhan
Jadi sang majikan ya tidak boleh
sekalisekali menyapa Tuhan !"
"Jadi majikan kamu
yang masuk halaman muka koran
kemarin itu
yang sekarang sedang di bui
kamu tinggalkan garagara dia
menyapa Tuhannya kembali ?"
"Bangsat... bangsat...
Sudah aku ajarkan padanya
menyimpan api dalam hati saja
tanpa menghanguskan badan
tapi diamdiam bibirnya
komatkamit menyebut nama Tuhan
di depan relasi dan rekanrekan jawatan
Majikanku itu rasa kurangnya
tak berpenghabisan
apalagi kepada dunia
tak pernah merasa kenyang
Pamer puji sanjungan
Ya sudah aku tinggalkan"
"Oooo........."
Akhirnya hujan lebat benarbenar turun
Pelanpelan tanah menjadi becek
Seekor bangsat akhirnya masuk ke dalam
poripori lincak bambu
"Ya sudah, ya Sat
aku pamit dulu mau menjalankan tugas
dari majikanku
bangsa manusia yang baru
yang sedang belajar menjadi pintar
menggandakan uang diamdiam
tanpa dipublikasikan
Mumpung hujan,
mumpung rumahrumah terlelap
Jadi mudah aku mengambil uang mereka"
Ya sudah, hatihati di jalan ya Yul
Semoga kamu senantiasa selamat
dalam menjalankan misi
sampai akhir jaman nanti..."
Udara semakin dingin
menusuknusuk permukaan kulit
Tak ada suara, tak ada percakapan
Malam menjadi lengang meremang
(yogyakarta, april 2010)
bangsat adalah sebutan untuk hewan
kutu busuk yaitu serangga berbau
busuk, tidak bersayap & penghisap
darah.
Sedang tuyul adalah makhluk halus
yang berbentuk anakanak.)
Dalam langit menggigil ngilu
masuklah angin sepoisepoi
saat senja berwarna abuabu
Di atas lincak bambu
sambil mengeja huruf satusatu
halaman muka koran kemarin
Seekor bangsat kedatangan kawan
tuyul berkepala gundul
bercelana dalam, bertelanjang dada
"We alah, Sat
foto bangsa manusia di koran itu
kan bekas majikanku !"
"Oooo........."
"Sedari dulu sudah aku beritahu
kalau melipatgandakan uang
diamdiam lewat jasa dunia halus saja
tak usah diumumkan pada tetangga
atau pada sanak saudara
apalagi rekening bunga bank
Memang dasar manusia itu serakah
hatinya yang belum, kepingin sudah
ketika sudah terpenuhi segala
masih juga minta tambah"
"Oooo........."
Gerimis yang jatuh satusatu
di atas tanah dan batu
menjadi irama malam
dalam gesekkan daun jambu
samping lincak bambu
Menemani obrolan bangsat dan tuyul
"Padahal Sat,
waktu masih jadi majikanku
Setiap malam setia aku mencuri uang
yang katanya buat biaya sogok
masuk pegawai negara
kan dihari tua ada sangu pensiunnya
Lha,
dasar manusia itu tidak kerasan
selalu kurang maunya berlebihan
Sehabis jadi pegawai negara
malah membuat
suatu persekutuan bersama
Kong kali kong mengakali negara"
"Kamu ceritanya protes nih, Yul ?"
"Kami bangsa tuyul itu sudah didaulat
cuma menjalankan perintah majikan
asal sang majikan cocok dengan syarat
yang diajukan dunia tuyl
Jadi tak perlu ada protes apalagi
demonstrasi
Lha, tidak ada gunanya Sat"
Tibatiba gemuruh halilintar
iseng menganggu suasana langit
yang sedari tadi cuma menurunkan
gerimis
Alam yang sedang pancaroba
menjadikan ciut nyali manusia
yang menutup pintupintu
dan jendela rumah mereka sedari senja
"Syaratnya apa sih Yul ?"
"Sederhana saja kok
Tuyul itu musuhnya Tuhan
Jadi sang majikan ya tidak boleh
sekalisekali menyapa Tuhan !"
"Jadi majikan kamu
yang masuk halaman muka koran
kemarin itu
yang sekarang sedang di bui
kamu tinggalkan garagara dia
menyapa Tuhannya kembali ?"
"Bangsat... bangsat...
Sudah aku ajarkan padanya
menyimpan api dalam hati saja
tanpa menghanguskan badan
tapi diamdiam bibirnya
komatkamit menyebut nama Tuhan
di depan relasi dan rekanrekan jawatan
Majikanku itu rasa kurangnya
tak berpenghabisan
apalagi kepada dunia
tak pernah merasa kenyang
Pamer puji sanjungan
Ya sudah aku tinggalkan"
"Oooo........."
Akhirnya hujan lebat benarbenar turun
Pelanpelan tanah menjadi becek
Seekor bangsat akhirnya masuk ke dalam
poripori lincak bambu
"Ya sudah, ya Sat
aku pamit dulu mau menjalankan tugas
dari majikanku
bangsa manusia yang baru
yang sedang belajar menjadi pintar
menggandakan uang diamdiam
tanpa dipublikasikan
Mumpung hujan,
mumpung rumahrumah terlelap
Jadi mudah aku mengambil uang mereka"
Ya sudah, hatihati di jalan ya Yul
Semoga kamu senantiasa selamat
dalam menjalankan misi
sampai akhir jaman nanti..."
Udara semakin dingin
menusuknusuk permukaan kulit
Tak ada suara, tak ada percakapan
Malam menjadi lengang meremang
(yogyakarta, april 2010)
" SUATU HARI DI KOJA, JAKARTA UTARA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Rabu, 14 April 2010
/
Comments: (3)
sepiring nasi yang kau sodorkan
di lantai
dengan ujung kaki kepada anakmu
tengah hari tadi
tibatiba menyulut darah mudanya
yang berlari keluar rumah
sambil membawa korek api
dan mengacungacungkan parang
diatas kepala
"Bapak gila wibawa, anak hilang kembara
Mati cinta matilah tali keluarga !!!"
Merahnya nyala api ban bekas
di samping tergulingnya mobil tangsi
dari waktu yang mewaktu
senantiasa berulangulang begitu
Kerna anak telah kau ajarkan
tak perlu makan bersama
di meja makan dengan perbincangan
"Bapak kencing berdiri, anak kencing berlari
Mati hati matilah tali keluarga !!!"
tanpa kau sadari
istrimu diamdiam malu di balik pintu
kerna para tetangga
ikhlas mengosongi piringnya
dari sebutir nasi
untuk mengongkosi hidup keluargamu
sambil berkata:
"Sialan,
kamu benarbenar suami tak berguna !!!"
(yogyakarta, 14 april 2010)
:: dharmo-gandoel ::
AKU DAN MIMPI
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Minggu, 11 April 2010
/
Comments: (3)
sebuah sajak: Shinta Nova Hadis
&
dharmo-gandoel
tatkala hati terkurung sepi
mata merobek sangsi
mulut terbelenggu mati
mimpimimpi sebelum pagi
menjelma rindu matahari
"Kekasih,
tak habishabis ku anyam harihari
dan malammalam dalam harapan"
laksana burung yang berlagu
dalam sangkar kayu
mimpimimpi menyeruak
dalam jiwajiwa tak berdaya
gairah yang merana
kebebasan hanyalah catatan
yang terpampang di pinggir jalan
"Kekasih,
tetap kutempuh mimpimimpi
sendiri dalam lubuk hati
Sajak yang sembunyi dari katakata
cinta yang telah kusam bentuknya
Mengajarkan makna sebuah papan
bahwa aku tak terbentang sendiri
tapi dibentangkan jalan
oleh kehidupan..."
(batam-yogyakarta, april 2010)
tatkala hati terkurung sepi
mata merobek sangsi
mulut terbelenggu mati
mimpimimpi sebelum pagi
menjelma rindu matahari
"Kekasih,
tak habishabis ku anyam harihari
dan malammalam dalam harapan"
laksana burung yang berlagu
dalam sangkar kayu
mimpimimpi menyeruak
dalam jiwajiwa tak berdaya
gairah yang merana
kebebasan hanyalah catatan
yang terpampang di pinggir jalan
"Kekasih,
tetap kutempuh mimpimimpi
sendiri dalam lubuk hati
Sajak yang sembunyi dari katakata
cinta yang telah kusam bentuknya
Mengajarkan makna sebuah papan
bahwa aku tak terbentang sendiri
tapi dibentangkan jalan
oleh kehidupan..."
(batam-yogyakarta, april 2010)