oleh: Meilan Noorika
&
dharmo-gandoel
Dari balik daun pintu
kudengar nyanyian kecil hujan
memanggil dalam sunyi malam
Angin menjatuhkan butiran embun
diatas permukaan ilalang
yang telah terlelap dan menepi
Dimanakah engkau wanitaku?
"Kekasih,
aku senantiasa didekatmu
Berderak rasa melaram jiwa
Hujanku rinai rinai lembayung rindu"
Saat aku beranjak membuka pintu
menghampiri nyanyian kecil hujan itu
Hatiku selalu menjumpai malam
dalam dinding kosong tanpa dirimu
Dimanakah engkau wanitaku?
"Kekasih,
aku ada dan selalu selalu ada
Aku tak pernah berlalu darimu
Lihatlah pada hatimu
Hujanku rinai rinai lembayung rindu"
Dan
kunikmati nyanyian kecil hujan
menjadi hasrat cinta teramat dalam
Tanpa pernah bertanya kembali
dimana wanitaku itu
(yogyakarta-singapore, 26 agustus 2010)