dari dua buah mata cantikmu
gerimis jatuh amat perlahan di pundakku
saat daundaun diayunkan angin
dan camar laut diatas gelombang
menyambut tergelincirnya matahari senja
kita yang tak mampu lagi
menyelesaikan katakata memilih diam
dalam jarum yang melewati angkaangka
terasa bahwa angin menarik laju awan
tanpa pernah mau bertanya
kepada keinginan kita sebenarnya
hati pun akhirnya seperti luas lautan
senantiasa menyimpan warna biru
walau kita telah tinggalkan tepi pantai
dengan cinta yang menjadi kenangan
pada setiap pergantian musim
yang mungkin tak lagi milik kita
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" KETIKA CINTA ITU DATANG "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Minggu, 27 Juni 2010
/
Comments: (0)
Mendadak kusebut namamu
ketika cahaya matahari melewati
celah daun dan ranting cemara
menghampiri kuncupkuncup bunga
Betapa terasa jarijari hati turut terbuka
saat suara kecil sepasang kenari
menyapa datangnya pagi
Tibatiba kutemukan senyum milikmu
lewat hujan yang jatuh satusatu
dalam sebuah cuaca siang
Betapa terasa jarijari hati menjadi basah
tersiram senandung hujan di atas batu
yang harum sesedap bau rerumputan
Lalu aku akan melukis wajahmu
pada dinding langit berwarna hitam
ketika malam akhirnya datang
dan sepi berguguran dari bintang
Maka rindu pun menjadi sempurna
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
ketika cahaya matahari melewati
celah daun dan ranting cemara
menghampiri kuncupkuncup bunga
Betapa terasa jarijari hati turut terbuka
saat suara kecil sepasang kenari
menyapa datangnya pagi
Tibatiba kutemukan senyum milikmu
lewat hujan yang jatuh satusatu
dalam sebuah cuaca siang
Betapa terasa jarijari hati menjadi basah
tersiram senandung hujan di atas batu
yang harum sesedap bau rerumputan
Lalu aku akan melukis wajahmu
pada dinding langit berwarna hitam
ketika malam akhirnya datang
dan sepi berguguran dari bintang
Maka rindu pun menjadi sempurna
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" ANGIN DI DAUN JENDELA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Jumat, 25 Juni 2010
/
Comments: (0)
Hey !
Jangan kau buka daun jendela
bila tak terpasang teralis besi
atau memiliki sebuah kunci
Angin kencang empat penjuru bumi
saat pagipagi dengan leluasa
telah mengalirkan kebebasan
memasuki setiap sudut rumah kita
Saat terlupa menutup daun jendela
berapa banyak segala kebebasan
terhirup menyesakkan rongga dada
Bayangkan !
Mata anakanak kecil usia dini
yang teramat penasaran
Menatap kakakkakak mereka
bersenggama tanpa selembar busana
tak lagi di kamar pengantin
tapi di ruang tamu terbuka
Angin itu telah kebablasan
memasuki kebebasan hati kita
meninggalkan norma dan budaya
Jangan !
Jangan salahkan ayah dan ibu
yang menangis tersedusedu
Setelah daun jendela bebas terbuka
padahal kita tak pernah ada niat
memasang teralis dan kunci padanya
Maka: lihatlah betapa agama terkubur
bersama jasad kakek buyut kita
yang dulu telah bersusah payah
membuat daun jendela rumah kita
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
Jangan kau buka daun jendela
bila tak terpasang teralis besi
atau memiliki sebuah kunci
Angin kencang empat penjuru bumi
saat pagipagi dengan leluasa
telah mengalirkan kebebasan
memasuki setiap sudut rumah kita
Saat terlupa menutup daun jendela
berapa banyak segala kebebasan
terhirup menyesakkan rongga dada
Bayangkan !
Mata anakanak kecil usia dini
yang teramat penasaran
Menatap kakakkakak mereka
bersenggama tanpa selembar busana
tak lagi di kamar pengantin
tapi di ruang tamu terbuka
Angin itu telah kebablasan
memasuki kebebasan hati kita
meninggalkan norma dan budaya
Jangan !
Jangan salahkan ayah dan ibu
yang menangis tersedusedu
Setelah daun jendela bebas terbuka
padahal kita tak pernah ada niat
memasang teralis dan kunci padanya
Maka: lihatlah betapa agama terkubur
bersama jasad kakek buyut kita
yang dulu telah bersusah payah
membuat daun jendela rumah kita
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
PERTUNJUKAN SULAP
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Selasa, 22 Juni 2010
/
Comments: (0)
Siiim Salabiiim... Abrakadabra !!!
Maka para pesulap di Senayan tanpa malu
menyihir delapan koma empat trilyun hutang
menjadi dana aspirasi untuk pembangunan
Agar lima tahun kedepan kita pun meminta
mereka untuk bermain sulap kembali
Setelah jalanjalan ujung desa di aspal
atau jembatan kayu menjadi besi
Sedang lumpur Lapindo tetap saja
menenggelamkan hijau sawah pak tani
tanpa pernah kita tahu kapan akan selesai
ditangisi anak-cucu nanti
Siiim Salabiiim... Abrakadabra !!!
Maka para pesulap di Senayan tanpa ragu
menyihir tetes air mata menjadi senyum gila
Tak peduli kenaikan harga elpiji mini
yang bila dipakai berdebum meratakan
beberapa rumah milik warga
Tak peduli kenaikan pembayaran listrik
akan memulangkan beberapa buruh
untuk menikmati padam lampu malam hari
Tak peduli kenaikan premium roda dua
akan membuat beberapa anak muda
bernyanyi sambil membawa obor tengah hari
Siiim Salabiiim... Abrakadabra !!!
Di sebuah negeri yang santun budi pekerti
uang selalu menjadi bancakan bersama
sebelum ayam jantan berkokok pagi hari
Dan mata acap kali menjadi saksi
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" DI SENJA KITA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Selasa, 15 Juni 2010
/
Comments: (0)
Kelam yang merapat di senja kita
sewaktu sepi jatuh dengan perlahan
Kupandang bayang itu melewati
guguran hujan ujung jalan
"Siapa itu berdiri disana?"
Tibatiba kau pun bertanya
dalam kabut yang datang seketika
Sedang aku menjemput angin
yang berhenti di muka pintu
"Kenalkah ia padamu, suamiku?"
Aku memilih mengecup ujung dahimu
saat kau menatap teramat dalam
Aku menghampiri bayang itu
setelah kau pinta aku membunuhnya
lewat isak tangismu di dada
Karena tak ada janji terlebih dahulu
aku yang ditunggu tanpa menunggu
Di bawah bantal sehabis bersenggama
dan lahirlah anakanak kita
telah kusimpan selembar surat untukmu
: Suatu saat kita akan kembali asing
sendiri dalam ruang dan waktu
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" KISAH GADIS SEJATI RACHEL CORRIE "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Sabtu, 05 Juni 2010
/
Comments: (0)
Gadis Olympia berambut pirang
menyibak tirai mata carawala, ya Kekasih !
Gadis dengan nyali sekokoh sayap rajawali
menerobos gumpalan asap hitam langit Gaza
yang buminya berceceran amis darah
Menghadang angin di muka ladang zaitun
yang hilang terlindas buldoser
dan dentum meriam Zionis yang lapar
"Aku ingin mengubah dunia
ketika negeri kakekku Amerika tak memikat hati
untuk menyandarkan harapan
Segala cinta sirna telipat di tepi pikiran"
Kebebasan! Kebebasan !
Terbebas jiwa gadis dalam tajam pisau buldoser
merajam terik matahari kala siang
Sebelum sempat membaca mazmur pagi
Sehabis malammalam di atas sebuah tikar Ima,
seorang anak muslim Palestina
Hati gadis berceritera tentang sayap rajawali
mengepak bebas tanpa pernah memilih
bahwa yang sejati adalah agama ibunya
atau keyakinan milik tetangga
Tiada kembali nyawa yang dirampas
tangantangan dajjal bermuka manusia
Dan di samping tubuh sang gadis
gugur pula putih kemboja yang wanginya tercium
sampai tujuh samudera
Sedang negeri kakeknya tuli tanpa telinga
"Aku ingin mengubah dunia
ketika perang memutuskan seutas tali
yang menghubungkan jiwa
bahwa semua manusia bersaudara
Mereka adalah kita, kita adalah mereka"
Gadis Nasrani tanpa kerudung kepala
menyibak tirai mata cakrawala, ya Kekasih !
Di loronglorong sunyi
kepak sayap rajawali tak akan pernah berhenti
mengitari alam raya
Terasa benar dalam dada:
cintamu gadis menjadi cahaya hati manusia
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
menyibak tirai mata carawala, ya Kekasih !
Gadis dengan nyali sekokoh sayap rajawali
menerobos gumpalan asap hitam langit Gaza
yang buminya berceceran amis darah
Menghadang angin di muka ladang zaitun
yang hilang terlindas buldoser
dan dentum meriam Zionis yang lapar
"Aku ingin mengubah dunia
ketika negeri kakekku Amerika tak memikat hati
untuk menyandarkan harapan
Segala cinta sirna telipat di tepi pikiran"
Kebebasan! Kebebasan !
Terbebas jiwa gadis dalam tajam pisau buldoser
merajam terik matahari kala siang
Sebelum sempat membaca mazmur pagi
Sehabis malammalam di atas sebuah tikar Ima,
seorang anak muslim Palestina
Hati gadis berceritera tentang sayap rajawali
mengepak bebas tanpa pernah memilih
bahwa yang sejati adalah agama ibunya
atau keyakinan milik tetangga
Tiada kembali nyawa yang dirampas
tangantangan dajjal bermuka manusia
Dan di samping tubuh sang gadis
gugur pula putih kemboja yang wanginya tercium
sampai tujuh samudera
Sedang negeri kakeknya tuli tanpa telinga
"Aku ingin mengubah dunia
ketika perang memutuskan seutas tali
yang menghubungkan jiwa
bahwa semua manusia bersaudara
Mereka adalah kita, kita adalah mereka"
Gadis Nasrani tanpa kerudung kepala
menyibak tirai mata cakrawala, ya Kekasih !
Di loronglorong sunyi
kepak sayap rajawali tak akan pernah berhenti
mengitari alam raya
Terasa benar dalam dada:
cintamu gadis menjadi cahaya hati manusia
(yogyakarta, juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
" BURUNGBURUNG BERGEROMBOL & PALESTINA "
Diposting oleh
dharmawan pawitra
on Kamis, 03 Juni 2010
/
Comments: (0)
Dimana burungburung bergerombol milikMu
yang mampu membuka mata hati durjana?
Kekasih, O, Kekasih !
Burungburung bergerombol dari tengah samudra
yang telah membuat lubang di batok kepala
gajahgajah perkasa Abrahah
Paruhnya mendatangkan kematian
Kedua kakinya mencengkeram kebinasaan
Membakar seluruh subuh lembah Wadi Muhassir
Kekasih, O, Kekasih !
Dimana burungburung bergerombol milikMu
yang teramat perkasa
yang membuktikan kebenaran nyata
Mengapa tak kau datangkan kembali
detik ini juga di Palestina?
Sudah berabadabad saudara dan saudari kami
tak lagi menanti jatuhnya curahan hujan
atas tanah merdeka
Karena pada setiap sudut kota
darah anakanak dan perempuan tua tanpa dosa
menggenang menjadi telaga air mata
Kami hanya terpaku memakinya
Kekasih, O, Kekasih !
Kepada burungburung bergerombol milikmu
tolong kabarkan tentang bau tubuh Israel
yang melebihi anyirnya bangkai Abrahah
Ketika nyawa dengan biadab dilenyapkan
karena memang jiwa haus darah manusia
Amat layak ubunubun kepala Zionis
melubang hingga dubur atau zakar mereka
menerima lontaran batubatu dari tanah terbakar
Cuma burungburung bergerombol milikMu
menjadi hukum keadilan alam nyata
Kekasih, O, Kekasih !
Betapa kami merindu
burungburung bergerombol milikMu
hadir kembali di rimba tanpa rembulan
dan berkata,
lenyaplah kezoliman selamanya !
(yogyakarta, Juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::
yang mampu membuka mata hati durjana?
Kekasih, O, Kekasih !
Burungburung bergerombol dari tengah samudra
yang telah membuat lubang di batok kepala
gajahgajah perkasa Abrahah
Paruhnya mendatangkan kematian
Kedua kakinya mencengkeram kebinasaan
Membakar seluruh subuh lembah Wadi Muhassir
Kekasih, O, Kekasih !
Dimana burungburung bergerombol milikMu
yang teramat perkasa
yang membuktikan kebenaran nyata
Mengapa tak kau datangkan kembali
detik ini juga di Palestina?
Sudah berabadabad saudara dan saudari kami
tak lagi menanti jatuhnya curahan hujan
atas tanah merdeka
Karena pada setiap sudut kota
darah anakanak dan perempuan tua tanpa dosa
menggenang menjadi telaga air mata
Kami hanya terpaku memakinya
Kekasih, O, Kekasih !
Kepada burungburung bergerombol milikmu
tolong kabarkan tentang bau tubuh Israel
yang melebihi anyirnya bangkai Abrahah
Ketika nyawa dengan biadab dilenyapkan
karena memang jiwa haus darah manusia
Amat layak ubunubun kepala Zionis
melubang hingga dubur atau zakar mereka
menerima lontaran batubatu dari tanah terbakar
Cuma burungburung bergerombol milikMu
menjadi hukum keadilan alam nyata
Kekasih, O, Kekasih !
Betapa kami merindu
burungburung bergerombol milikMu
hadir kembali di rimba tanpa rembulan
dan berkata,
lenyaplah kezoliman selamanya !
(yogyakarta, Juni 2010)
:: dharmo-gandoel ::