kepada : Zaza Malikuzza & Risna Azelia Paramitha
rambutmu yang terjatuh
perlahan di bahu
membisik dalam matamu
saat angin mengurai senja
"Na,
setangkai mawar jambu
yang kuselipkan di jantungmu
mungkin terasa menyakitkan
Namun pada sebuah daun
aku belajar memahami makna..."
pada percakapan tanpa suara
diantara setetes air yang jatuh
dari sudut mata kecilmu
kubiarkan wajahmu rebah sesaat
dalam persimpangan hatiku
"Na,
ketika kita hanya saling menatap
langit itu tak selalu berwarna biru
kerna harapan menjadi deretan awan
yang berjalan satusatu
Dan daun yang rebah ke tanah
tanpa pernah menyapa waktu
menjadi makna tersembunyi
kata cinta dalam hidupmu..."
(yogyakarta, april 2010)
:: dharmo-gandoel ::