Lelaki sunyi
dibawah bayang purnama
menepi depan pendiangan
batu
pada sebuah kursi kayu
Udara dingin menyelusup
dari lubang jendela
mengurai helai demi helai
rambut memutih senja
"Masih terasa manis
suara kecilmu, Sari..."
Dalam nyala bara api
kamu bersaksi
Delapan belas tahun
yang berlalu
Seorang perempuan sederhana
dengan tahi lalat mungil
sekian centi dibawah mata
telah lenyap dari gugus
bintangbintang angkasa
di pinggir sebuah kota
tanpa alamat
tanpa berita
"Masih terasa renyah
suara kecilmu, Sari..."
Tibatiba
tanpa sengaja
kamu menjumpainya tak lagi
sendiri
Waktu telah merenda hidupnya
dalam rumah ungu
berpagar deretan cemara
dan
seekor kelinci putih
menemani canda hidupnya
setiap pagi
Lalu
terpendam luka dan rindu
saat pedih dalam dada
mendekap malam
"Tetap tersimpan lirih
suara kecilmu, Sari..."
Lelaki sunyi
dibawah bayang sendiri
menepi depan pendiangan
batu
pada sebuah kursi kayu
Tanpa siapasiapa
(yogyakarta, january 2010)
0 komentar:
Posting Komentar